Akar Sejarah Pendidikan Pancasila: Menelusuri Jejak Perjuangan Bangsa
Pendidikan Pancasila adalah fondasi penting dalam membentuk karakter dan identitas bangsa Indonesia. Untuk memahami esensinya, kita perlu menelusuri akar sejarah pendidikan Pancasila yang tak terpisahkan dari perjalanan panjang perjuangan bangsa. Akar sejarah pendidikan ini tidak hanya sekadar rentetan peristiwa masa lalu, melainkan cerminan dari nilai-nilai luhur yang tumbuh dan berkembang seiring dengan upaya bangsa meraih dan mempertahankan kemerdekaan. Memahami akar sejarah pendidikan Pancasila adalah kunci untuk menginternalisasi nilai-nilai luhur tersebut dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sejarah pendidikan Pancasila berawal jauh sebelum Indonesia merdeka. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebenarnya sudah hidup dan dipegang teguh oleh masyarakat Nusantara sejak zaman prasejarah, terwujud dalam adat istiadat, kepercayaan lokal, serta gotong royong. Periode ini menjadi fondasi awal bagi pembentukan karakter bangsa yang menjunjung tinggi kebersamaan, toleransi, dan spiritualitas. Jejak ini terus berlanjut melalui era kerajaan-kerajaan besar seperti Sriwijaya dan Majapahit, yang menunjukkan adanya sistem nilai dan tatanan sosial yang maju.
Puncak dari akar sejarah pendidikan Pancasila adalah pada masa perjuangan kemerdekaan. Dalam menghadapi penjajahan, para pahlawan dan founding fathers Indonesia menyadari pentingnya persatuan dan ideologi pemersatu. Dari beragam suku, agama, dan latar belakang, mereka merumuskan Pancasila sebagai dasar negara yang mampu merangkul semua perbedaan. Proses perumusan Pancasila, yang dimulai dari gagasan-gagasan pada sidang BPUPKI hingga disahkannya pada 18 Agustus 1945, merupakan kristalisasi dari nilai-nilai perjuangan, pengorbanan, dan cita-cita luhur bangsa.
Pendidikan Pancasila kemudian resmi menjadi bagian integral dari sistem pendidikan nasional setelah kemerdekaan. Tujuannya adalah untuk menanamkan pemahaman yang mendalam tentang ideologi negara, membentuk warga negara yang patriotis, dan mencegah paham-paham yang bertentangan dengan Pancasila. Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0461/U/1993, Pendidikan Pancasila diwajibkan di semua jenjang pendidikan. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memastikan nilai-nilai Pancasila terus diwariskan dari generasi ke generasi.
Pada peringatan Hari Lahir Pancasila, 1 Juni 2025, pukul 08.00 WIB, di Istana Negara, Presiden Joko Widodo menegaskan, “Pancasila adalah rumah kita bersama. Memahami akar sejarah pendidikan Pancasila adalah cara kita menghargai jerih payah para pendahulu dan memastikan nilai-nilai luhur ini terus hidup dalam setiap denyut nadi bangsa.”
Dengan memahami akar sejarah pendidikan Pancasila, kita tidak hanya belajar tentang masa lalu, tetapi juga memperoleh bekal berharga untuk menghadapi masa depan. Pendidikan Pancasila menjadi kompas moral dan ideologi yang membimbing setiap warga negara Indonesia untuk menjaga persatuan, toleransi, dan keadilan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
