Masa Depan Zonasi Sekolah: Kemungkinan Kombinasi, Bukan Penghapusan Total

Admin/ Mei 5, 2025/ Edukasi

Isu mengenai sistem zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) terus menjadi perbincangan hangat. Alih-alih dihapus sepenuhnya, sinyal kuat mengindikasikan bahwa sistem zonasi kemungkinan besar akan tetap dipertahankan namun dengan formula yang ‘dikombinasikan’ dengan kriteria lain. Langkah ini bertujuan untuk mengakomodasi berbagai aspirasi dan mengatasi sejumlah kendala yang muncul dalam implementasi zonasi murni selama ini.

Penerapan sistem zonasi selama beberapa tahun terakhir memang membawa dampak signifikan dalam pemerataan akses pendidikan. Tujuannya mulia, yakni menghilangkan praktik sekolah favorit dan memberikan kesempatan yang sama bagi seluruh anak bangsa untuk bersekolah di dekat tempat tinggalnya. Namun, dalam pelaksanaannya, muncul berbagai tantangan seperti perbedaan kualitas antar sekolah yang mencolok dan kekhawatiran orang tua akan masa depan pendidikan anak mereka jika tidak tertampung di sekolah yang dianggap unggul.

Wacana ‘kombinasi’ sistem zonasi ini menjadi angin segar bagi banyak pihak. Artinya, dalam proses PPDB mendatang, faktor jarak rumah ke sekolah kemungkinan besar akan tetap menjadi salah satu pertimbangan utama. Namun, tidak menutup kemungkinan akan ada bobot penilaian lain yang ditambahkan, seperti prestasi akademik, usia calon siswa (terutama untuk SD), atau bahkan pertimbangan sosio-ekonomi tertentu dengan proporsi yang terukur.

Langkah kombinasi ini diharapkan dapat menjembatani antara tujuan pemerataan akses dengan aspirasi orang tua yang menginginkan pendidikan berkualitas bagi buah hati mereka. Dengan adanya kriteria tambahan, diharapkan siswa berprestasi atau yang memiliki potensi akademik lebih juga memiliki peluang untuk bersekolah di sekolah yang mereka impikan, tanpa sepenuhnya mengabaikan aspek kedekatan domisili.

Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) hingga saat ini masih melakukan kajian mendalam terkait formula kombinasi sistem zonasi yang paling ideal. Berbagai masukan dari pakar pendidikan, orang tua, dan pemerintah daerah menjadi pertimbangan penting dalam merumuskan kebijakan yang adil dan efektif. Sosialisasi yang masif kepada masyarakat juga akan menjadi kunci keberhasilan implementasi kebijakan baru ini harus menjadi asumsi masyarakat

Share this Post