Melampaui Ego: Mengapa Anak SMP Perlu Mahir Bekerja Sama
Masa remaja di Sekolah Menengah Pertama (SMP) adalah periode penting pembentukan identitas, di mana munculnya rasa percaya diri yang tinggi juga seringkali dibarengi dengan menguatnya ego. Sikap ini, jika tidak dikelola dengan baik, dapat menjadi penghalang utama dalam lingkungan sosial maupun akademik, terutama saat dihadapkan pada tugas yang menuntut kolaborasi. Untuk menumbuhkan individu yang matang dan siap menghadapi dunia nyata, pelajar SMP harus belajar seni bekerja sama, sebuah proses yang pada dasarnya adalah Melampaui Ego pribadi demi tercapainya tujuan kolektif. Kemampuan ini bukan hanya tentang membagi tugas, tetapi tentang mendengarkan, berkompromi, dan mengakui kekuatan orang lain.
Proses Melampaui Ego dimulai dari pengakuan bahwa solusi terbaik jarang datang dari satu kepala saja. Di SMP, materi pelajaran seperti proyek ilmiah atau Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dirancang untuk memecah mentalitas “saya yang paling benar.” Dalam proyek P5 tentang kewirausahaan, misalnya, tim harus memutuskan jenis produk yang akan dijual. Jika setiap anggota bersikeras dengan idenya sendiri tanpa mau mendengarkan masukan data pasar, proyek tersebut akan gagal. Relawan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) sering dilatih untuk menjadi fasilitator dalam pertemuan kelompok, membimbing diskusi agar fokus pada fakta dan tujuan bersama, bukan pada siapa yang paling lantang berbicara.
Tantangan terbesar dalam mendorong siswa Melampaui Ego adalah mengubah pandangan mereka tentang kritik. Bagi remaja, kritik sering dianggap sebagai serangan pribadi. Sekolah perlu menciptakan budaya di mana umpan balik konstruktif (constructive feedback) dianggap sebagai bentuk kepedulian. Guru dapat menerapkan teknik two stars and a wish, di mana setiap anggota harus memberikan dua poin positif dan satu area peningkatan kepada rekan timnya secara tertulis. Metode ini, yang dilakukan secara anonim atau semi-anonim, terbukti mengurangi resistensi terhadap kritik dan mendorong perbaikan performa kelompok.
Manfaat jangka panjang dari Melampaui Ego sangatlah besar. Kemampuan berkolaborasi yang matang adalah keterampilan lunak (soft skill) yang paling dicari oleh institusi pendidikan tinggi dan dunia kerja. Selain itu, anak yang mahir bekerja sama cenderung memiliki kecerdasan emosional yang lebih tinggi, mampu berempati, dan lebih efektif dalam menyelesaikan konflik sosial. Dengan mengutamakan kepentingan tim dan bersedia menanggalkan keinginan pribadi demi kebaikan bersama, pelajar SMP tidak hanya berhasil dalam tugas sekolah, tetapi juga mempersiapkan diri menjadi anggota masyarakat yang adaptif dan bertanggung jawab.
