Membangun Portfolio: Kegiatan Proyek SMP Sebagai Bukti Keterampilan Nyata
Di era pendidikan modern, fokus penilaian tidak lagi hanya terletak pada nilai ujian semata, tetapi juga pada bukti nyata dari keterampilan dan penerapan ilmu. Oleh karena itu, bagi siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP), kegiatan proyek di sekolah merupakan peluang emas untuk mulai Membangun Portfolio yang kuat. Membangun Portfolio di jenjang ini berfungsi sebagai koleksi terorganisir dari karya-karya terbaik siswa, yang mencerminkan proses belajar, kemampuan berpikir kritis, dan kompetensi yang telah dikuasai, jauh melampaui hasil tes tertulis. Program proyek yang terstruktur di SMP, seperti yang diwajibkan oleh kurikulum berbasis kompetensi, secara langsung menyiapkan siswa dengan skill abad ke-21. Sebuah studi kasus yang dipublikasikan oleh Lembaga Pengembangan Kurikulum Pendidikan pada Selasa, 15 Oktober 2024, menyoroti bahwa siswa yang secara aktif Membangun Portfolio sejak SMP menunjukkan kepercayaan diri 25% lebih tinggi saat memasuki jenjang pendidikan selanjutnya.
Kegiatan proyek di SMP menawarkan platform unik untuk mengaplikasikan pengetahuan lintas mata pelajaran. Misalnya, proyek sains dapat melibatkan tidak hanya biologi dan fisika, tetapi juga keterampilan desain grafis (TIK) untuk presentasi dan keterampilan komunikasi (Bahasa Indonesia) untuk laporan. Di SMP Negeri 7 “Tunas Bangsa” di Kota Semarang, para siswa kelas VIII pada Semester Ganjil 2024 melaksanakan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema “Konservasi Energi Terbarukan”. Hasil proyek mereka, berupa model turbin air skala kecil, didokumentasikan secara detail. Dokumentasi ini mencakup sketsa awal, perhitungan matematis yang divalidasi oleh Guru Matematika, Bapak Hartono, M.Pd., hingga foto produk akhir. Semua ini menjadi komponen penting yang dimasukkan ke dalam portfolio digital mereka.
Pentingnya Membangun Portfolio juga terletak pada kemampuan refleksi dan evaluasi diri. Proses ini memaksa siswa untuk memilih karya terbaik, menjelaskan mengapa karya tersebut berhasil, dan mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan. Hal ini merupakan pelatihan esensial dalam metakognisi. Selain itu, Membangun Portfolio memberikan nilai tambah yang spesifik dan terukur. Ketika siswa ingin melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas (SMA) dengan program keahlian tertentu, atau bahkan saat mendaftar beasiswa di masa depan, portfolio ini berfungsi sebagai “resume” dini. Bahkan, dalam lingkup kedisiplinan dan tanggung jawab, laporan proyek yang disertakan dalam portfolio dapat menjadi bukti komitmen siswa. Misalnya, pada proyek bakti sosial yang dilakukan pada Minggu, 3 November 2024, di lingkungan sekitar sekolah, dokumentasi berupa foto dan narasi kegiatan tersebut diakui oleh Bhabinkamtibmas Kelurahan Mawar, Aipda Siti Rahayu, sebagai kontribusi positif siswa terhadap ketertiban umum.
Dengan demikian, kegiatan proyek di SMP bukan hanya tugas sekolah biasa, melainkan batu loncatan yang strategis. Dengan membiasakan siswa untuk Membangun Portfolio, sekolah memberikan mereka alat yang berharga untuk memvisualisasikan perjalanan belajar mereka, membuktikan keterampilan nyata (seperti kepemimpinan, kerja tim, dan problem-solving), dan pada akhirnya, mempersiapkan mereka untuk sukses di jenjang pendidikan maupun karier yang akan datang.
